Rabu, 13 November 2013

Cara Beternak Kelinci

Ternak kelinci bisa dikategorikan ternak hias (aneka ternak) dan juga bisa dikategorikan ternak potong karena daging kelinci ternyata cukup diminati masyarakat terutama untuk panganan berbentuk sate kelinci. Nilai ekonomis beternak kelinci sangat bergantung pada tata cara beternak yang dilakukan terutama menyangkut masa panen dan pemasaran. Kita tahu bahwa kelinci merupakan salah satu hewan yang paling produktif dalam berkembang biak, oleh karena itu jika kita ingin memulai bisnis peternakan kelinci ada baiknya pastikan terlebih dahulu pasar yang akan menampung produksi kelinci kita.

Dari pengalaman seorang teman di kantor saya dulu menyetakan bahwa kebangkrutannya beternak kelinci bukan karena kematian atau penyakit kelinci, tapi kerugian diakibatkan karena tidak adanya pasar yang pasti mau menampung produksi kelinci yang diternakknanya. Untuk dapat kita ketahui bersama bahwa seekor induk kelinci mampu menghasilkan anak hingga 12 ekor dalam tempo 2 bulan, buatlah rata-rata kelahiran 4 ekor saja dalam 2 bulan berarti setahun anda akan memperoleh kelinci sebanyak 24 ekor dari seekor induk saja.

Jika pasar memang selalu ada maka ternak kelinci ini akan sangat menguntungkan, sebab sangat mudah dikembang biakkan, namun jika pasar di daerah anda sangat tidak pasti saya sarankan jangan jadikan beternak kelinci sebagai usaha anda, sebab biaya pakan dan pemeliharaan akan sangat membebani.

Cara beternak kelinci:

  1. Jika kita ingin memelihara atau beternak kelinci mulai dari anakan maka sebiknya kandang yang kita sediakan adalah kandang baterani yang diberi litter.
  2. Namun jika kita langsung membeli indukan atau kelinci dewasa, maka cukup dibangun kandang baterai saja.
  3. Ukuran box baterai kandang leinci yang bisa digunakan untuk semua jenis kelinci 70 x 50 x 60 cm. (panjang x lebar x tinggi). Dan ini bisa memuat 5 ekor kelinci penggemukan. Namun jika kita ingin megembang biakkan maka dalam satu box kandang cukup diisi dengan sepasang kelinci saja.
  4. Siapkan pakan atau makanan kelinci. Jika ingin praktis cukup membeli pelet makanan kelinci dan ditambahkan dengan sedikit hijauan makanan ternak yang cocok untuk kelinci. Adapun beberapa hijauan yang cocok untuk makanan kelinci; leguminoseae (daun kacang-kacangan), sayuran (kangkung dan wortel), rumput unggul yang masih muda, daun ubi (baik umbi jalar maupun ketela). Sebaiknya dalam kandang diberi penerangan lampu listrik
  5. Obat-obatan yang harus selalu siap sedia yang paling utama adalah vitamin C dan antibiotik.
  6. Kontrol untuk kelinci dewasa cukup 2 kali sehari sekali di pagi hari dan sekali di sore hari. Kontrol dilakukan sekalian memberi makanan kelinci. Sedangakan untuk anak kelinci sebaiknya dikontrol sesering mungkin.



Itulah gambaran garis besar yang paling penting dipersiapkan dalam beternak kelinci. Sekali lagi saya pesankan bahwa beternak kelinci bukan perkara yang sulit bila dibandingkan dengan beternak sapi atau bebek, selain itu kelinci sangat produktif dan bisa dikatakan gemar beranak. Oleh karena itu pastikan bahwa sebelum terjun ke bisnis ini anda sudah mengetahui seluk beluk pasar kelinci di kota anda. Jika tujuan anda hanya untuk menjual anak kelinci sebagai ternak hias, jangan coba beternak kelinci sekala besar. Namun jika  di daerah anda banyak terdapat penggemar daging kelinci, mungkin anda bisa memelihara kelinci angora, rex atau jenis kelinci besar lainnya dalam sekala menengah.

0 komentar:

Posting Komentar