Rabu, 13 November 2013

Makanan Kelinci

Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya produktivitas ternak. Khususnya ternak kelinci. Penerapan tatalaksana pemberian pakan, yang berorientasi pada kebutuhan kelinci dan ketersediaan bahan pakan, merupakan upaya yang tepat untuk meningkatkan produktivitas ternak kelinci secara efisien.

Hasil-hasil penelitian menunjukkan, melalui penerapan tatalaksana pemberian pakan berdasarkan ketersediaan sumber bahan pakan yang meliputi pemilihan jenis bahan pakan, pemenuhan jumlah kebutuhan, dan pengaturan pola pemberian pakan produktivitas ternak kelinci dapat ditingkatkan (SUDARYANTO, 1984; SARTIKA, 1988; HARSOJO, 1988; RAHARDJO et al., 2004).

Penulisan artikel ini bertujuan untuk sekadar memberikan informasi tentang salah satu tatalaksana pemberian pakan pada ternak kelinci sehingga dapat dipakai sebagai acuan. Selain itu artikel ini juga untuk menjawab pertanyaan dari Ahsanul Huda yang bertanya pada kolom komentar postingan Tips Agar Kelinci Panjang Umur:

Pakan yang Boleh untuk Kelinci

Pakan yang boleh untuk kelinci tidaklah susah, bahkan sisa-sisa makanan kita pun dapat dijadikan pakan. Tetapi kalau ingin kelinci kita sehat ada baiknya memilah pakan yang sehat dan bergizi buat kelinci.

Pakan Alami yang boleh dimakan kelinci seperti: (1) Rumput (2) Sayuran (Hijauan) (3) Buah-buahan (4) Biji-bijian (hanya untuk tambahan) (5) Umbi-umbian (sebagai tambahan). Semua pakan alami boleh diberikan untuk kelinci asalkan tidak beracun, tidak pedas. Akan tetapi ada beberapa pakan alami yang perlu perlakuan khusus sebelum diberikan untuk kelinci, seperti pakan yang mengandung terlalu banyak getah (diangin-anginkan dulu 6-8 jam biar getahnya berkurang), pakan yang  mengandung banyak air (dikeringkan) , pakan yang terlalu keras (dilunakkan/jangan diberikan), pakan yang berduri (dihilangkan durinya).

Sebagai referensi biar lebih ilmiah berikut hasil penelitian SITORUS (1982) melaporkan bahwa hijauan merupakan bahan pakan utama yang diberikan oleh peternak kelinci di Jawa dengan jumlah pemberian mencapai 80–90% dari total ransum. Jenis-jenis hijauan yang dapat diberikan sabagai pakan kelinci diantaranya rumput lapangan, sintrong, babadotan lalakina, jukut loseh, daun ubi jalar, daun pisang, daun singkong, daun wortel, daun kangkung, kobis, daun turi dan lamtoro.

Kemudian,  hasil penelitian SUDARYANTO (1984) terhadap beberapa hijauan yang diberikan pada kelinci, melaporkan bahwa ketela rambat dan rumput lapangan merupakan hijauan yang paling baik untuk diberikan pada kelinci. Dari hasil pengamatannya terdapat petunjuk untuk menggunakan hijauan ketela rambat dalam bentuk kering, sehingga jumlah konsumsi bahan kering dapat terjamin.

Selanjutnya SARTIKA (1988) melaporkan daun wortel mempunyai potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pakan kelinci di daerah padat penduduk (lahan sempit) seperti di perkotaan.

Pakan Buatan yang boleh dimakan kelinci seperti Pelet Kelinci dan Konsentrat Kelinci. Dengan catatan bahan yang digunakan baik dan sehat untuk kelinci.

Untuk pakan buatan seperti pelet dan konsentrat ini referensinya:  Untuk mendukung kecukupan gizi yang seimbang pemberian hijauan perlu diimbangi dengan konsentrat. Pada peternakan kelinci intensif hijauan diberikan 60–80%, sisanya konsentrat. Ada juga yang memberikan 60% kosentrat dan sisanya hijauan (SARWONO,2002). Pakan komersial bentuk pellet yang merupakan campuran hijauan dan kosentrat pada peternakan intensif dibuat dengan imbangan 50–60% hijauan, 50–40% konsentrat (ENSMINGER, 1991).

Dalam kaitannya dengan pemberian kosentrat, RAHARDJO et al. (2004) melaporkan hasil penelitiannya pada ternak kelinci Rex yang diberi rumput lapang ad libitum (100%) dan rumput lapang ad libitum ditambah konsentrat, hasil penelitian menunjukkan bahwa performans produksi terbaik ditunjukkan oleh pemberian rumput lapang ad libitum + 60 g kosentrat dengan pertambahan bobot badan sebesar 1191 g/ekor, selama 12 minggu sedangkan pada ternak kelinci yang diberikan rumput lapang ad libitum tanpa konsentrat, pertambahan bobot badannya hanya sebesar 610 g/ekor dalam waktu yang sama.

Pakan yang Tidak Boleh Diberikan untuk Kelinci

Sekarang untuk pakan yang tidak boleh diberikan untuk kelinci. Terus terang secara ilmiah kami belum menemukan sumber hasil penilitian atau secara ilmiah pakan apa saja yang tidak boleh diberikan untuk kelinci. Akan tetapi dari pengalaman sejumlah peternak kelinci dan sumber yang tidak ilmiah kami menyimpulkan pakan yang tidak boleh untuk kelinci adalah:

  1. Pakan yang mengandung racun
  2. Pakan yang mengandung banyak getah/air (ada beberapa peternak menyarankan untuk diangin-anginkan atau dikeringkan terlebih dahulu kurang lebih 6-8 jam)
  3. Pakan yang teksturnya kasar/berduri (sebaiknya jangan diberikan, walaupun bisa diatasi dengan melunakkan atau menghilangkan durinya terlebih dahulu)
  4. Pakan yang mengandung zat memabukkan, zat berbahaya, dan zat kimia. (yang mengandung sabun juga termasuk didalamnya ya)
  5. Pakan mengandung daging (jelas tidak boleh, kecuali kelinci pemakan daging. Ada seorang teman yang memang memiliki kelinci aneh yang sangat suka makan daging ayam. Tapi kami sarankan jangan coba di kasing pakan yang mengandung daging ya)
  6. Pakan yang terasa Pedas (sebaiknya jangan diberikan)
  7. Pakan yang terlalu manis (takut giginya ompong nanti)


Biar sedikit ilmiah ini kami kasih referensi:
 Sebelum diberikan pada ternak hijauan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu dengan cara membiarkan/diangin-anginkan pada ruangan sekitar kandang. Zat toksik pada beberapa hijauan seperti adanya HCN pada daun singkong dapat membahayakan kesehatan ternak. Melalui proses pelayuan zat toksik yang terkandung pada hijauan dapat dikurangi. Selain itu pelayuan dapat menurunkan kadar air hijauan yang sangat basah, dimana hijauan yang basah dapat mengakibatkan kembung (bloat) dan mencret (enteritis) pada kelinci (BELANGER, 1977).

Diantara jenis hijauan ada yang sangat bergetah bahkan ada struktur hijauan yang dapat menyebabkan gatal-gatal dan merusak mulut kelinci (SITORUS et al., 1982). Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan pencacahan. Pencacahan dilakukan dengan memotong-motong hijauan sepanjang 2−3 cm dengan cara manual atau mekanis. Melalui proses pencacahan tekstur hijauan yang kasar dan getah hijauan dapat dikurangi.

0 komentar:

Posting Komentar